Rabu, Desember 03, 2008

Void....


Void is an empty space
-wikipedia-

Mulai hari minggu kemarin, si orang penting (baca "orang baik"-red) mengikuti sebuah training untuk pekerjaan barunya di sebuah kamp di jawa barat. Selama seminggu orang penting itu dikarantina dari segala macam dunia luar termasuk dari benda bernama handphone. Handphone yang selalu menjadi media aku dan si orang penting untuk bersapa harus ditahan sementara. Rutinitas untuk bersapa ikut lenyap. Sebuah bagian dari kehidupanku yang biasa ikut lenyap. Ketiadaan yang menyadari artinya ada, ketiadaan yang membuat biasa menjadi lebih baik dari tidak biasa....

void...

Semenjak bekerja di tempat bekerjaku yang sekarang. Lebih dari separuh waktu dalam sehari yang kumiliki adalah untuk bekerja. Untuk memakan ranting-ranting segar di dalam semak. Keseharianku semasa kuliah untuk bermain musik, jalan-jalan, wisata kuliner, pacaran, tidur siang tergantikan oleh pekerjaan yang memakan separuh hidupku. Sisa separuhnya hanya cukup untuk makan, telpon dan tidur. Kamar kos sematawayangku menjadi sebuah kemewahan. Kerinduan akan kesenangan masa kuliah, tergantikan dengan menonton tv (yang acaranya gak karuan) dan membaca. Paling tidak, aku bisa terus menambah ilmu dengan membaca walaupun banyak waktu yang hilang hanya untuk bekerja. Ketiadaan yang menimbulkan keberadaan lainnya....

void...

Arsitektur berkembang seiring sejarah kebudayaan manusia. Sejarah yang merupakan hasil dari proses mengingat tidak luput dari pelupaan. Budaya terus berkembang berangkat dari sejarah. Berangkat dari sebuah serial pelupaan dan pengingatan. Ketiadaan untuk diisi dan berkembang....

void...

Seorang peter eisenman suatu waktu berangkat ke sebuah kuliah tamu di kota yang jauh, dimana wajahnya tidak dikenal. Dia mengklaim pada penyelenggara kuliah bahwa peter eisenman tidak bisa hadir di kuliah tersebut, dan dia yang menggantikannya. Dan kuliahpun berjalan tanpa seorangpun tahu permainan peter eisenman.(dari buku 'tracing eisenman' -red). Sebuah kehadiran dari ketiadaan yang membentuk persepsi yang lebih murni....

void....

Blog yang menandakan sebuah ketiadaan dalam diriku untuk diisi...

void....

2 komentar:

subasuba mengatakan...

fantastis.

:)

Niken Siswandini mengatakan...

kasian deh yang lagi gak bisa telpon2an....
dah,,, sikat aja cret taun depan,,,
=p