Kamis, Mei 15, 2008

pohonku anakku



Satu waktu, aku nonton sebuah dorama jepang. Dalam sebuah episode diceritakan seorang bapak membuat cacat lemari kayu kesayangan sang istri, karena lemari itu hadiah pernikahan mereka. Sang bapak yang takut tidak memberitahukan istrinya kalau lemarinya cacat. Diam-diam dia ke hutan terus menanam sebatang pohon dengan kayu yang sama dengan kayu lemari istrinya. Setiap hari sang bapak merawat pohon itu tanpa diketahui istrinya.

20 tahun kemudian...

Sang bapak menghadiahi sang istri lemari baru dengan bentuk yang sama dengan lemari istrinya yang rusak dari kayu pohon yang ditanamnya. Sang istripun menangis melihat tekad yang kuat dari suaminya dan semakin jatuh cinta.

Pasca nonton...
Aku cuma sedikit merenung, jika saja, untuk setiap satu anak yang lahir ke bumi, orangtua menanam sebatang pohon yang nantinya bisa digunakan sang anak untuk membangun rumahnya, sedikit banyak bisa mengurangi beban bumi untuk memberikan perlindungan bagi kita. Dan tentu saja bisa menghijaukan bumi.

Tradisi satu anak satu pohon sudah ada di aceh, bedanya, kalau di aceh hanya sebagai simbol, dan pohon tersebut tidak boleh ditebang dengan alasan apapun.

Pernah baca dari blog tetangga juga, tentang ide satu anak satu pohon. Tapi sebagai manusia bodoh yang masih keras kepala mempelajari arsitektur, tiba-tiba terbersit, agaknya satu pohon untuk satu anak bisa dijadikan alternatif bahan material yang sustainable.

Baru sebuah angan memang, namun mungkin bisa menjadi angin segar di masa depan.

Ketika pohon menjadi sangat diidolakan manusia dan sudah terlalu banyak dan populasi manusia menurun, bisa dibalik, satu anak untuk satu pohon, jadi, setiap menanam satu pohon sang penanam wajib membuat anak. Ha ha ha ha....

Tidak ada komentar: