Minggu, November 23, 2008

Warna


Color or colour[1] is the visual perceptual property corresponding in humans to the categories calledredyellowblue and others. Color derives from the spectrum of light (distribution of light energy versus wavelength) interacting in the eye with the spectral sensitivities of the light receptors. Color categories and physical specifications of color are also associated with objects, materials, light sources, etc., based on their physical properties such as light absorption, reflection, or emission spectra. (wikipedia)

Hari ini, hari minggu pagi, lagi-lagi dilalui dengan rutinitas ngantor. Sekarang, berlibur saat weekend menjadi suatu yang sangat eksklusif. Setelah 'ngisi absen' di gereja, langsung aja motorku tak pacu menuju kantor di balik semak. Jalan yang tiap hari dilalui, telah menjadi suatu 'kebaikan' dimana kalau 'kebaikan' itu dilanggar akan menimbulkan perasaan bersalah, dosa. 

Flashback ke masa kecil, dimana aktivitas sehari-hari diisi dengan bermain perang-perangan di hutan, menjelajah mencari danau, bermain petak umpet, hidup adalah hal yang penuh dengan kedinamisan, penuh dengan warna. Dulu saat kecil aku diberi banyak warna, sekarang aku telah memilih warna, paling tidak warna yang kupilih harus kupertahankan dan kubuat indah, yaitu dengan mempelajari warna orang lain. Yup, pelajari bagaimana orang lain memperlakukan warna mereka.

Komputer kunyalakan...
Ngenet dulu, trus ngecek blogku yang belakangan cukup jarang diupdate. Baca beberapa tulisan dan comment, sampai aku sadar bahwa 2 tulisan terakhir agak berat, penuh teori. Waduh, kesambet apa nih? Membaca alur blogku sendiri membuatku menyadari warnaku tidak sepenuhnya monokrom, ada warna dalam perbedaan tema tulisanku, dalam pemikiranku, terkadang warna pencarian, terkadang warna perenungan, terkadang warna pembelajaran.

Mendengar bahwa teman-temanku sudah eksis dimana-mana, ada yang jadi dosen, ada yang sudah punya biro sendiri, ada yang keluar negeri, ada yang cemas bagaimana caranya supaya eksis, ada yang belum punya kerjaan, ada yang nyasar keluar arsitektur, membuatku cuma berguman, 'duniaku penuh warna dengan berada diantara warna-warna lain'.

Aku tidak perlu cemas, saat ini aku sedang bergerilya, bergerak di bawah tanah, menyembunyikan eksistensi, merendahkan diri, mengakrabi kesunyian, untuk mempelajari banyak hal tentang warna yang kupilih, belajar untuk meminimalkan cacat warna, belajar untuk memadukan warna, belajar untuk mempertanggungjawabkan warna, dan belajar untuk menikmati warna. Menunggu momentum untuk meledakkan warna, membuat lukisan. Tidak perlu buru-buru....

Enjoy your color...

3 komentar:

Anonim mengatakan...

areeep ... tetaplah bermain2 dgn banyak warna..biar banyak konsep yang bisa dipake hehehehe ... *curang

okta

Niken Siswandini mengatakan...

eh cret,,,,
tapi di cat dulu itu kamar kos2an biar ada warnanya,,,,
hahahha

Anonim mengatakan...

tulisan yg ini lebih ringan ....

i'm still figure out what the best colour for my life

let's find out together ....